Ciptakan Suasana Gembira dan Syukur (Ayah Syahid)
Wisuda selalu menjadi momen yang spesial bagi
mahasiswa. Momen yang sekaligus menjadi pertanda berakhirnya salah satu amanah
yang diberikan orang tua, guru, dan orang-orang disekitar. Menjadi menarik pada
tahun 2021, seluruh kampus di Indonesia mengadakan upacara akademik ini dengan
selalu memperhatikan protokol kesehatan. Jarak duduk diperhitungkan, dan
pembatasan jumlah undangan yang menyesuaikan dengan luas Gedung.
Hal ini pun berlaku bagi Sekolah Tinggi Agama
Islam Al-Falah (red; STAIA) yang menggelar acara wisuda (kemarin) Minggu, 11
April 2021 di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor. Menjadi pemandangan baru
pada acara wisuda kali ini di STAIA, mengingat acara ini diadakan pada lokasi
yang berbeda dan suasan yang berbeda dari sebelumnya.
Dari keberangkatan itu semua, yang menjadi sorotan pada acara wisuda STAIA pada kali ini adalah ketua panitia sebagai manajerial kegiatan acara, yang dihadapkan oleh regulasi baru dari pemerintah berkaitan dengan pandemi.

Disela-sela istirahat, tim media melakukan
wawancara eksklusif dengan ketua panitia H. Ir. Boy Arief Rachman, M.A.B.
Berikut petikan wawancaranya ;
Bagaimana sikap dan tanggung jawab Bapak,
ketika ditunjuk sebagai ketua panitia pada acara Wisuda STAIA yang digelar
secara ofline meski pandemi masih belum berakhir ??
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah.
Allahumma shalli alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali Sayyidinaa Muhammad
Sebetulnya masih ada para senior yg lebih
layak daripada saya untuk menjadi ketua panitia wisuda, namun karena Bapak Ketua
STAI menunjuk dan menandatangi SK maka saya sami'na wa atho'na, Bismillah.
Awalnya, kami merencanakan wisuda 15 ini
digelar secara online dengan alasan yang sudah jelas; menghindari kerumunan,
juga mendukung upaya pemerintah dalam menangani pandemi ini. Namun, pada
perjalanannya banyak perubahan-perubahan yang terjadi, khususnya pada regulasi
tentang pengadaan wisuda ini. Kami panitia coba mempelajari lebih lanjut, dan
pada akhirnya menemukan titik terang. Keputusan final yang kami buat adalah
acara digelar ofline dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, tanpa
didampingi orangtua, dan hal-hal lain yang
kami tetapkan secara serius sesuai dengan panduan pencegahan dan pengendalian
Covid-19.
Apa yang menjadi dasar anda sehingga wisuda
ini digelar ofline padahal sebelumnya direncanakan online ??
Sebenarnya ini adalah usaha seluruh panitia,
dan hal ini tidak terlepas dari wujud menjalankan amanah dari Ayah Syahid;
yakni memberikan pelayanan dengan baik kepada umat, mengingat hampir seluruh
peserta wisudawan menginginkan agar acara ini digelar ofline. Meskipun ada pertimbangan-pertimbangan
lainnya yg juga turut andil dalam perubahan ini.
Apakah lokasi yang dijadikan sebagai tempat
wisuda ini juga keinginan mahasiswa ??
Keinginan mahasiswa sebenarnya hanya ofline
saja. untuk lokasi sendiri, panitia yang menentukan. Kami, atas saran Bpk Ketua
STAI dan bermusyawarah dgn berbagai pihak, memilih lokasi di Hotel Puri
Khatulistiwa tentu sudah melewati banyak pertimbangan, yang pertama; hotel ini
secara ukuran mampu menampung 400 orang, sedangkan wisudawan kita hanya 120
orang, jadi pembatasan jarak bisa kita terapkan dengan baik, 50% jumlah orang
dari kapasitas gedung. Kedua, hotel ini telah mendapatkan ijin dengan mengantongi
sertifikasi HCSE (Healtly Clean Safety Environment) dari pemerintah. dengan
pertimbangan itulah, kami panitia menjadi semakin yakin mengadakan acara wisuda
di lokasi ini.
Apa yang paling mengesankan dengan perjalanan
wisuda kemarin?
Saya ingat perkataan Ayah dulu untuk acara
wisuda “ciptakanlah suasana gembira,
bahagia dan syukur”. Secara pribadi, saya gembira dengan
terlaksananya hajat mahasiswa ini. berjalan dengan lancar, sesuai dengan yang
diharapkan oleh semua. Mudah-mudahan pihak yayasan bergembira, dosen dan tamu
undangan bergembira, terlebih lagi peserta wisudawan bergembira. Setelah acara selesai, dan
dipersilahkan kepada mahasiswa mengunjungi orangtuanya yang sudah menunggu
di luar lokasi; saya melihat wajah wajah bahagia terpancar dari mereka
(orangtua dan wisudawan), gembira dan haru.
Saya bersyukur dengan pemandangan yang saya
lihat itu. Semoga perjuangan kita mengamalkan perkataan Ayah “ciptakan
suasana gembira dan syukur bagi semua” diterima. Untuk
Ayah Syahid, Al-Fatihah.
Kesuksesan acara wisuda ini adalah karunia dan
Rahmat Allah SWT, Syukron Lilah, Syukron ya Rabb, Allohumma Sholli 'ala
Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.
Dan kekurangan dalam pelaksanaan wisuda ini
adalah kesalahan saya selaku ketua panitia, InsyaAllah ini akan menjadi
pelajaran bagi kita kedepannya.
Kami juga memohon maaf yg sebesar-besarnya
jika selama perjalanan wisuda kemarin, ada hal-hal yang tidak berkenan dihati
para tamu; dari Yayasan, Dosen, Instansi Pemerintahan dan khususnya kepada
peserta wisudawan.
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak khususnya panitia wisuda 15 yg telah membantu kelancaran
acara wisuda ini.
Demikian wawancara kami bersama ketua panitia
Ir. H. Boy Arief Rachman, M.B.A.
Kami segenap Kru Tim Media Al-Falah
mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan STAI AL-FALAH. Semoga hal ini
menjadi momentum bagi kawan-kawan untuk menapaki keberhasilan selanjutnya.
-
14 Apr 2021 13:36:05
Masya ALLAH... La Quwwata Illa Billah, Syukron LILLAH. ALLOHUMMA Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad. SELAMAT UNTUK KAKAK TINGKAT YANG BARU SAJA MENJALANKAN WISUDA. SEMOGA Ilmunya BERMANFAAT. SAYA begitu BERSYUKUR Allah takdirkan KULIAH di STAI Al FALAH. BERLOKASI di lingkungan PESANTREN yang in syaa Allah TERJAGA & kental DENGAN aqidah Ahlu Sunnah Wal JAMAAH.
1 Comments